Wednesday, August 19, 2009

Mengapa berkas neutron bisa mendeteksi sifat magnetik bahan ?

Bahan tersusun dari atom-atom penyusunnya. Atom-atom tersebut masing mempunyai inti atom (nuklir) yang terdiri dari proton dan neutron. Omong-omong, disinilah (nuklir maksudnya) BATAN harusnya berkiprah, karena namanya kan Badan Tenaga Nuklir Nasional (lingkupnya sempit sekali, hanya nuklir ... elektron bukan bagian dari nuklir ... ) .... ok lah, nama yang sempit tapi kenyataan yang terlalu luas (misalnya banyak mengerjakan yang tidak terkait dengan inti atom) bukan urusan level bawah macam aku.

Kembali ke neutron yang merupakan bagian dari nuklir...... Sekarang pertanyaanya adalah mengapa berkas neutron bisa mendeteksi sifat magnetik bahan ? Bagi yang menyukai tantangan, silahkan dijawab..... Boleh mencari jawaban melalui internet, artikel, buku atau apapun termasuk bacaan ringan yang bisa di download gratis di http://apurwanto.110mb.com/notes/disserto.pdf

Catatan: UCuSn yang dibahas di http://apurwanto.110mb.com/notes/bukuDifraksi.pdf dibahas lebih detail di http://apurwanto.110mb.com/notes/disserto.pdf

7 comments:

agunk said...

waduh Pak Agus menyebut disertasi S3 Bpk jd bacaan ringan, saya sdh bbrp kali mmbaca blm ngerti2 jg,saya prnh wkt itu presentasi mengenai struktur magnetik ke dosen, bhnnya dr disertasi Bpk, tp akhirnya smuanya mlh bingung,saya jg blm ada basic disana.

tp okelah, dari pertanyaan dasar saja saya blm ngerti smp skrg, mengapa struktur magnetik sll dinyatakan dlm vektor gelombang k?
saya prnh baca misalkan k = 0, umum utk menyebutkan struktur ferromagnetik, itu bs saya trima(yg saya pahami krn struktur nuklir dan magnetiknya sama, salah atau bnr saya krg mengrti juga), slain itu utk antiferromagnetik dgn struktur kubus msh oke, msk ke BCC atau FCC, saya krg mengrti utk menggambarkannya, misal k = (1/2, 1/2,-1/2), knp arah momen yg berbeda dimiliki atom2 di posisi itu, bagaimana aturannya saya msh bingung (saya baca di buku apa ya wkt itu,lupa tp sptnya salah baca,itu utk yg advance),jd apa Bpk ada buku spt buku difraksi itu ya,plg tdk biar saya bs lbh paham lg, atau plg tdk ya dijlaskan sdkit disini,hehe,..

Agus Purwanto said...

Sorry, ringannya itu di cetak miring... jadi memang ada jebakan disitu (supaya seru).

Pertanyaan dasar anda cukup bagus, karena memang penting. Vektor gelombang k (atau sering juga disebut sebagai magnetic wave propagation vector) sebenarnya bisa diartikan sebagai perbandingan antara sel satuan kristal dengan sel satuan magnetik. Sel satuan adalah sel terkecil dimana lingkungan atom berulang. Kita bisa ambil contoh susunan atom 1 jenis dalam 1-D. Sel satuan kristalnya adalah sel dengan parameter kisi sebesar jarak antar atom. Kalau momen magnetik nya tersusun semua keatas (ferromagnetic), maka sel satuan magnetiknya sama dengan sel satuan kristalnya. Jadi perbandingannya adalah 1. Nah sekarang agak lebih kental fisikanya. k itu terkait dengan first Brillouin zone (FBZ). Kalau pas bernilai 1/2, berarti vektornya berasal dari pusat koordinat sampai ke dinding FBZ. Jadi nilai k adalah dari -1/2 sampai dengan +1/2. Kalau diluar lingkup itu, maka bisa digeser kelipatan sel satuan kristalnya. Maka kalau tadinya k bernilai 1, sering ditulis k=0.

Untuk 3-D, pemahaman struktur magnetik untuk bahan dengan simetri tinggi seperti kubus dengan k tidak sama dengan nol, jauh lebih seru dibandingkan dengan yang simetrinya lebih rendah. Disana nanti ada istilah star of k, multi k vector, multi domain. Untuk menjelaskannya perlu gambar. Sebagai catatan, satu nilai k tidak selalu berarti satu struktur magnetik. Struktur magnetik yang mungkin muncul untuk satu nilai k secara sistematik dapat diturunkan dengan teori grup. Mudah-mudahan saya bisa menyajikannya dengan lebih jelas dalam kesempatan lain.

Mengenai buku difraksi magnetik dengan neutron, coba saja search di google dengan kata kunci "neutron magnetic structure rapidshare". Dulu sih saya kebanyakan belajar dari artikel2 yang ditulis oleh Rossat Mignod.

Agus Purwanto said...

Waktu penelitian untuk S3 dulu, saya banyak baca artikel dari peneliti Perancis macam Rossat Mignod terkait dengan penentuan struktur magnetik berdasarkan teori grup. Peneliti Amerika sendiri tidak ada yang saya tahu menggunakannya (termasuk mantan supervisor saya di Los Alamos National Laboratory). Setelah lulus, saya baru sadar peneliti Rusia lebih canggih lagi menggunakan teori grup untuk bahan kristal (termasuk magnetik). Salah satu buku yang cukup bagus (detail dan komprehensif) yang sudah diterjemahkan adalah karya dari : Yu A. Izyumov; V. E. Naish; R. P. Ozerov yang berjudul Neutron Diffraction of Magnetic Materials. Silahkan lihat sinopsisnya.

Unknown said...

Selamat Pagi Pak Agus Saya hardy ITS yang kp dibatan kemarin pak saya mau menanyakan beberapa hal yang terkait dengan pola difraksi
1.Pak untuk anaalisis pola difraksi yang dihasilakan saat pertama keluar
dari xrd apa saja yang dapat diinformasikan? misalnya saya membandingkan 3
buah pola difraksi yang hampir sama tetapi hanya terjadi pergeseran puncak
saja itu menginformasikan apa pak selain parameter kisi yang mengalami
perubahan?

2. Pak Agus untuk refinement bila nilai goodness/chi2 saya tidak dibawah
satu apakah belum tepat?dan tolong beritahu saya referensi buku apa yang
dipakai pedoman sebagai penentuan nilai goodness yang baik itu pak?

3. Apa dampak dari suatu atom yang tidak menempati posisinya 100% selain
terjadi vibrasi termal yang besar?

4. Bagaimana menghitung ukuran kristal dengan menggunakan beberapa metode reitveld seperti FullProf?

Terimakasih atas bantuannya Pak Agus.

Unknown said...

Pak agus saya mau menanyakan beberapa hal kembali :
1. lebar puncak terkait dengan ukuran kristal kenapa bila puncak yang lebar menghasilakn ukuran yang lebih kecil dari pada puncak yang tajam.

2. mengapa pada XRD tidak dapat mendektesi kekosongan oksigen tetapi pada neutron dapat hal ini saya alami pada sampel superkonduktor Nd-123.

terimakasih.

Agus Purwanto said...

Halo Hardy, maaf telat jawab nih.

1) Info yang biasa dilaporkan dalam refinement XRD adalah struktur kristalnya. Struktur kristal terdiri dari jenis dan posisi atom serta parameter kisinya. Occupancy atom juga perlu dilaporkan karena perbandingan komposisi pada saat pembuatan tidak bisa dijamin sama dengan perbandingan komposisi setelah jadi sample. Dalam artikel biasanya penulisannya harus sepadat mungkin, sehingga posisi atom tersebut dirangkum dengan menggunakan space group dikombinasikan dengan posisi atom ekuivalen per site symmetry.

2) Nilai dari Goodness of Fit (GOF) sangat tergantung pada rumusnya. Kalau tak salah idealnya memang 1. Tapi tak mungkin dicapai karena pasti ada error dari cacahan eksperimen. Error ini tak mungkin nol (kecuali kalau di rekayasa/simulasi). Buku ? Coba search di internet (siapa tahu ada buku gratisan). Saya punya tapi tak ada di ruang saya sekarang. kalau tak salah salah satu editornya adalah Giacovazzo, judulnya fundamentals of crystallography. GOF < 5 biasanya sudah Ok (tapi lihat residualnya). Residual adalah perbedaan antara pengamatan dengan perhitungan. Kalau GOF sudah kecil, tapi ada puncak yang tak ada reflection markernya, maka space group nya pasti salah.

3) Dampak dari occupancy < 100% selain parameter termal yang besar tentunya adalah intensitas pada puncak tertentu yang juga tidak sesuai dengan pengamatan.

4) Menghitung ukuran butir ? ada di panduan Fullprof (kalau tak salah). Atau paling tidak ada di salah satu tulisan terkait yang bisa didownload dari internet (saya pernah download tapi lupa). Saya rasa ada dosen di ITS yang paham hal itu.

5) Ukuran kristal kecil, puncak difraksi lebar dan sebaliknya ? Gampangnya begini. Ukuran butir ada diruang langsung dimensinya L (panjang). Intensitas pada detektor ada di ruang sebaliknya (dimensinya 1/L). Hubungan kebalikan ini timbul karena adanya hubungan transformasi Fourier. Saya belum bisa memberikan jawaban yang lebih sederhana untuk pertanyaan ini. Saya persilahkan jika ada pembaca yang bisa melengkapi jawaban ini. Atau mungkin malahan Hardy punya jawaban yang lebih baik ?

6) XRD berinteraksi dengan elektron. Elektron di oksigen tak banyak, sehingga kontrasnya tidak baik. Neutron berinteraksi dengan inti yang kuatnya muncul sebagai scattering length. scattering length O cukup baik.

asih said...

diskusi dan informasi yg menarik,
ini sy msh pemula belajar tentang spektroskopi neutron,
link http://apurwanto.110mb.com/notes/disserto.pdf kenapa tidak bisa dibuka ya Pak?
o ya Pak, mohon penjelasan nya bagaimana interaksi neutron dengan momen magnet bahan sehingga teramati hamburan magnetik nya ketika dianalisis dengan SANS?
terimakasih